Senin, 12 Juli 2010

Forbidden Fairytale Additional Part

saya melanglang buana di kaskus *kegiatan harian saat liburan*

dan saya menemukan thread tentang kontroversi film Twilight.

dan ada pendapat seorang kaskuser (let's say her name : ss) yg sungguh menarik hati saya :

AS ss wrote in kaskus.

Baca dulu bukunya, nonton filmnya, baru bisa kasih penilaian...
dan setelah melakukan kedua hal tersebut, saya sampai pada kesimpulan bahwa:
Saya tidak suka serial TWILIGHT baik buku maupun film nya.

The books aren't well written, just because every other word is a fancy adjective doesn't make it good writing.

Bella almost dies fifty thousand times, but Edward always saves her. This is boring
.
me says : mengajarkan cewe untuk percaya pada legenda pangeran berkuda putih yg super-tampan akan selalu menolong jika si cewe dalam bahaya... aw aw aw

Bella teaches women to let the man handle everything, which pretty much is a huge step backward for women everywhere, who have fought for equality.
me says : kasian generasi tua yg telah membangkitkan semangat GIRL POWER pada generasi muda sekarang. dengan adanya tokoh Bella, saya yakin generasi tua akan menangis melihat betapa Bella yg bodoh menyia2kan semangat GIRL POWER dengan terlalu menggantungkan SELURUH hidupnya pada laki2. hey gals, remember that WE ARE POWERFUL, not POWERLESS!!!

Lack of character development.
me says : enough said. just a cheesy forbidden fairytale, what can we expect???

The plot drags on forever, when it really could have been completed in two books.

dan...favorit saya: =p (favenya ss - red.)

The reason Edward can't read Bella's mind is because she doesn't have one.

me says : yeah, right. yg dipikir kan cuma gimana biar saya bisa jadi vampir dampingin laki saya. hahaha!

***

well, jujur, komen kaskuserwati yg ini sebenernya sudah cukup membuktikan betapa menye2nya twilight saga.

menyedihkan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar